Berita

Kepolisian Dukung Kegiatan Nyongkolan: Tradisi Adat yang Berlangsung Aman di Desa Mareje

×

Kepolisian Dukung Kegiatan Nyongkolan: Tradisi Adat yang Berlangsung Aman di Desa Mareje

Share this article
Meriahkan Tradisi Nyongkolan di Lombok Barat Keberlanjutan Budaya di Era Modern

Lombok Barat, NTB – Kegiatan adat merupakan bagian penting dari budaya masyarakat Indonesia, termasuk di Nusa Tenggara Barat. Salah satu tradisi yang masih dipertahankan adalah nyongkolan, sebuah acara yang biasanya melibatkan prosesi pernikahan atau perayaan lainnya, diiringi oleh kesenian lokal. Pada tanggal 16 Oktober 2024, sebuah kegiatan nyongkolan berlangsung di Dusun Pelan, Desa Mareje, Kecamatan Lembar, Lombok Barat. Kegiatan ini mendapatkan perhatian khusus dari kepolisian setempat untuk memastikan keamanan dan kelancaran acara.

Kegiatan Nyongkolan

Kegiatan nyongkolan di Desa Mareje dimulai pada pukul 16.00 WITA dan melibatkan partisipasi dari warga setempat. Dalam acara ini, rombongan dari Dusun Lemer, Desa Buwun Mas, Kecamatan Sekotong, diiringi oleh kesenian Gendang Belik. Kesenian Gendang Belik ini menambah nuansa meriah pada prosesi, yang menjadi simbol kekayaan budaya lokal.

Bhabinkamtibmas Desa Mareje, bersama dengan anggota pos polisi Mareje, bertugas untuk mengamankan acara ini. Mereka tidak hanya bertanggung jawab untuk menjaga ketertiban, tetapi juga memastikan bahwa semua warga dapat menikmati acara dengan aman.

Ipda Joko Rudiantoro, S.H., M.H., Kapolsek Lembar, menyatakan bahwa pengamanan kegiatan adat sangat penting untuk menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat. “Kami sangat mendukung kegiatan adat seperti nyongkolan ini, karena merupakan bagian dari warisan budaya yang harus dilestarikan. Kami ingin memastikan bahwa acara ini berjalan dengan aman dan lancar,” ungkapnya.

Pernyataan tersebut menunjukkan komitmen kepolisian dalam mendukung kegiatan budaya masyarakat, sekaligus menjaga keamanan di tengah suasana perayaan.

Pengamanan yang Efektif

Selama kegiatan berlangsung, anggota kepolisian terlihat aktif melakukan pemantauan di sepanjang jalur prosesi. Masyarakat juga terlihat antusias mengikuti acara tersebut. Kapolsek Lembar menambahkan, “Kami bekerja sama dengan masyarakat untuk memastikan bahwa semua orang bisa berpartisipasi dengan tenang. Kegiatan ini berjalan aman dan lancar, yang merupakan hasil dari kerjasama antara polisi dan masyarakat.”

Pengamanan yang dilakukan tidak hanya terbatas pada pengaturan lalu lintas, tetapi juga meliputi penanganan potensi gangguan yang mungkin terjadi selama acara berlangsung. Dengan kehadiran aparat keamanan, masyarakat merasa lebih nyaman dan dapat menikmati acara adat tanpa rasa khawatir.

Kegiatan nyongkolan di Desa Mareje, yang berlangsung pada 16 Oktober 2024, merupakan contoh nyata bagaimana kolaborasi antara masyarakat dan pihak kepolisian dapat menciptakan suasana aman dan kondusif. Dengan dukungan dari Kapolsek Lembar, Ipda Joko Rudiantoro, S.H., M.H., acara tersebut berhasil digelar dengan lancar, membawa kebahagiaan bagi seluruh warga.

Pentingnya pengamanan dalam kegiatan budaya seperti ini menunjukkan bahwa masyarakat dan pihak berwenang memiliki tanggung jawab bersama untuk menjaga warisan budaya. Kegiatan adat seperti nyongkolan tidak hanya memperkuat ikatan sosial, tetapi juga menumbuhkan rasa saling menghargai antarwarga. Dengan demikian, diharapkan tradisi ini dapat terus dilestarikan dan menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat Lombok Barat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *